CIRI-CIRI WEB 2.0

 

1. The Web as Platform
Aplikasi Web 2.0 menggunakan Web (atau Internet) sebagai platformnya. Apa yang dimaksud dengan platform ? Platform di sini adalah tempat suatu aplikasi dijalankan. Contoh platform yang terkenal adalah Windows, di mana ada aplikasi-aplikasi seperti Microsoft Office dan Adobe Photoshop. Menggunakan Internet sebagai platform bererti aplikasi-aplikasi tersebut dijalankan langsung di atas Internet dan bukan di atas satu sistem operasi tertentu. Contohnya adalah Google yang boleh diakses dari sistem operasi mana pun. Contoh lainnya adalah Flickr yang juga bisa diakses dari sistem operasi mana pun.
Kelebihannya jelas, aplikasi-aplikasi Web 2.0 ini tidak lagi dibatasi sistem operasi seperti pada Windows. Dan kita bahkan tidak perlu menginstall apapun untuk menggunakan aplikasi-aplikasi ini !


2. Harnessing Collective Intelligence
Aplikasi Web 2.0 memiliki sifat yang unik, iaitu memanfaatkan kepandaian dari banyak orang secara kolektif. Sebagai hasilnya muncullah basic pengetahuan yang sangat besar hasil gabungan dari pengetahuan banyak orang. Contoh yang jelas adalah Wikipedia. Wikipedia adalah ensiklopedia online yang memperbolehkan semua orang untuk membuat dan mengedit artikel. Hasilnya adalah ensiklopedia online besar yang sangat lengkap artikelnya, bahkan lebih lengkap daripada ensiklopedi komersial seperti Encarta ! Contoh lainnya lagi adalah del.icio.us di mana semua orang saling berbagi link-link menarik yang mereka temukan. Akibatnya kita boleh menemukan “permata-permata” di Web hasil gabungan browsing dari ribuan orang. Blogspot juga merupakan contoh kepandaian kolektif kerana setiap orang boleh menulis blog-nya sendiri lalu saling link satu sama lain untuk membentuk jaringan pengetahuan, mirip seperti sel-sel otak yang saling berkait satu sama lain di dalam otak kita.


3. Data is the Next Intel Inside
Kekuatan aplikasi Web 2.0 terletak pada data. Aplikasi-aplikasi Internet yang berhasil selalu didukung oleh basic data yang kuat dan unik. Contohnya adalah Google, yang kekuatannya terletak pada pengumpulan dan management data halaman-halaman Web di Internet. Contoh lainnya lagi adalah Amazon yang memiliki data buku yang bukan hanya lengkap, tapi juga sangat kaya dengan hal-hal seperti review, rating pengguna, link ke buku-buku lain, dan sebagainya. Ini bererti perusahaan yang unggul adalah perusahaan yang menguasai data.


4. End of the Software Release Cycle
Aplikasi Web 2.0 memiliki sifat yang berbeza dengan aplikasi pada platform “lama” seperti Windows. Suatu aplikasi Windows biasanya di “update” setiap dua atau tiga tahun sekali, misalnya saja Microsoft Office yang memiliki versi 97, 2000, XP, dan 2003. Di lain pihak, aplikasi Web 2.0 selalu di-update terus-menerus kerana sifatnya yang bukan lagi produk melainkan layanan. Google misalnya, selalu di-update data dan programnya tanpa perlu menunggu waktu-waktu tertentu.


5. Lightweight Programming Models
Aplikasi Web 2.0 menggunakan teknik-teknik programmer yang “ringan” seperti AJAX dan RSS. Ini memudahkan orang lain untuk memakai ulang layanan suatu aplikasi Web 2.0 guna membentuk layanan baru. Contohnya adalah Google Maps yang dengan mudah dapat digunakan orang lain untuk membentuk layanan baru. Sebagai hasilnya muncullah layanan-layanan seperti HousingMaps yang menggabungkan layanan Google Maps dengan Craigslist. Layanan seperti ini, yang menggabungkan layanan dari aplikasi-aplikasi lainnya, dikenal dengan istilah mashup.


6. Software Above the Level of a Single Device
Aplikasi Web 2.0 bisa berjalan secara integrasi melalui pelbagai device. Contohnya adalah iTunes dari Apple yang berjalan secara integrasi bermula dari server Internet (dalam bentuk kedai muzik online), ke komputer pengguna (dalam bentuk program iTunes), sampai ke mobile device (dalam bentuk iPod). Di masa depan diramalkan akan makin banyak aplikasi-aplikasi yang memiliki sifat ini, misalnya demo Bill Gates di CES 2006 menunjukkan integrasi device yang luar biasa.


7. Rich User Experiences
Aplikasi Web 2.0 memiliki user interface yang kaya meskipun berjalan di dalam browser. Teknologi seperti AJAX memungkinkan aplikasi Internet memiliki waktu respons yang cepat dan user interface yang intuitif mirip seperti aplikasi Windows yang di-install di komputer kita. Contohnya adalah Gmail, aplikasi email dari Google yang memiliki user interface revolusioner. Contoh lainnya lagi adalah Google Maps yang meskipun berjalan dalam browser namun boleh memberikan respons yang cepat ketika pengguna menjelajahi peta.
Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s